Teks foto: Abdul Muahimin (kiri) dan Muhammad Yafiz (kanan) foto bersama usai menerima piala, sedangkan Rahmah Wati dan Roudhotul Munawaroh tidak bisa hadir pada saat malam penutupan MTQ ke-42 Tingkat Kabupaten Bengkalis, Minggu (08/10/2017) malam.
  • Minggu,08 Oktober 2017 | 17 Muharram 1439 H | Dibaca : 2353 Kali

Kakak Beradik Ini Juara Kaligrafi di MTQ Ke-42 Bengkalis

PINGGIR, E-MTQ - Tak banyak keluarga yang mayoritas anggota keluarganya bergelut dibidang kaligrafi. Kakak beradik Rahmah Wati, Muhammad Yafiz, Abdul Muhaimin dan Roudhotul Munawaroh adalah contoh dari kakak beradik asal Desa Simpang Ayam, Kecamatan Bengkalis yang semuanya menekuni bidang kaligrafi. Bukan sekedar menekuni sebagai hobi saja. Tetapi mereka berprestasi.
 
Prestasi mereka dibuktikan pada Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-42 Tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2017 di Kecamatan Pinggir, kakak beradik itu mendulang prestasi di cabang Khattil Qur'an. 
 
Sebut saja, sang kakak perempuan, Rahmah Wati (33), pada MTQ ke-42 Bengkalis istri dari Tamrin ini memperkuat Kecamatan Mandau. Cabang Khattil Qur'an atau kaligrafi yang ditekuninya adalah golongan Naskah. Hasilnya, peserta bernomor KN-09 itu berhasil mendapatkan juara II.
 
Disusul, Muhammad Yafiz (30). Pemuda yang dulunya berambut gondrong ini ikut utusan LPTQ Kabupaten Bengkalis. Berbeda dengan sang kakak, Yafiz begitu akrab disapa menekuni Khattil Qur'an golongan Kontemporer. Kali ini, Yafiz harus puas menduduki peringkat II, dikalahkan rekan sejawat Haryono utusan Kecamatan Siak Kecil.
 
Diakui Yafiz, selain belajar otodidak, kemampuannya mengolah kuas diatas kanvas, tidak terlepas dari latar belakang pendidikannya. Pernah belajar di Institut Seni Budaya Indonesia di Bandung. 
 
Salah satu prestasi yang membanggakan yang ditorehkan Yafiz sebelumnya, juara I Kontemporer MTQ tingkat Provinsi Riau tahun 2015 di Kabupaten Siak. Atas prestasinya Yafiz jadi duta Provinsi Riau pada helat MTQ tingkat Nasional tahun 2016 di Nusa Tenggara Barat.
 
Darah kaligrafi juga mengalir ke sang adik, Muhammad Muhaimin (23). Sama-sama mengusung aliran kontemporer, bujang kelahiran 18 Agustus 1993 itu pada MTQ ke-42 Bengkalis, memperkuat kecamatan tempat tinggalnya, yaitu Bengkalis. Hasilnya, Imin begitu akrab disapa meraih juara III.
 
Sedangkan, adik paling bungsu, Roudhotul Munawaroh (18) pada MTQ ke-42 di Kecamatan Pinggir harus puas juara harapan III. Diakuinya, bakat yang dimilikinya tidak terlepas dari bantuan kakak mereka yang notabene bergelut dibidang kaligrafi. 

Berita Terkait

Tulis Komentar